Pengertian Modal Usaha dan Jenis-Jenisnya
Setiap orang yang akan memulai bisnisnya pasti harus memiliki modal terlebih dahulu. Jika sudah ada modal, maka Anda bisa membeli perlengkapan yang digunakan untuk proses produksi. Lalu, sebenarnya apa pengertian modal usaha itu dan ada berapa jenisnya? Simak uraian selengkapnya di bawah ini.
Mengenal Pengertian Modal Usaha
Modal usaha adalah salah satu faktor terpenting dalam dunia bisnis agar rencana produksi bisa dijalankan dengan lancar. Berkaitan dengan definisinya, sebenarnya ada beberapa pengertian yang disampaikan oleh para ahli.
Menurut Professor Bakker, modal adalah apapun yang berkaitan dengan barang di dalam perusahaan dan terdapat pada neraca baik untuk debet maupun kredit sehingga bisa digunakan sebagai alat tukar. Beliau juga membagi modal dalam dua jenis yaitu aktif dan pasif.
Sedangkan menurut Lawrence J. Gitman, modal usaha adalah dana jangka panjang perusahaan agar bisa menjalankan bisnisnya dengan lancar. Selanjutnya, menurut Prof. Polak modal usaha adalah kekuasaan agar bisa menggunakan barang untuk menjalankan bisnis.
Selain itu, menurut Bambang Riyanto, modal usaha bisa juga dipahami sebagai dana yang dihasilkan dari proses produksi untuk produksi barang selanjutnya. Bambang menjelaskan lebih lanjut bahwa yang ditekankan dari modal adalah berupa daya beli, nilai. dan kekuasaan untuk menggunakan barang tersebut.
Terakhir, menurut Drs. Moekijat, yang disebut dengan modal usaha ini terdiri dari kredit, hak membuat serta menjual barang, mesin, gedung dan uang tunai. Jika disimpulkan, maka modal tersebut bisa berupa barang dan dana sebagai pondasi utama dari sebuah usaha agar bisa berjalan.
Jenis-Jenis Modal Usaha
Setelah mengetahui apa pengertian modal usaha, akan terlebih dahulu perlu mengenali beberapa jenisnya sebelum mempelajari cara mendapatkan modal ini. Berikut penjabaran selengkapnya.
Modal Operasional
Yang pertama adalah modal operasional yang berupa beberapa barang atau uang dari pemilik usaha dan digunakan untuk berbagai keperluan perusahaan. Ini termasuk untuk membayar biaya operasi bulanan.
Operasi bulanan yang dimaksud bisa berupa membayar biaya pegawai, air, PLN, pulsa dari telepon bulanan, serta retribusi.
Modal Investasi Awal
Jenis kedua ini adalah modal yang wajib dikeluarkan oleh pemilik usaha di awal bisnisnya. Selain itu, jenis modal yang satu ini juga harus bisa Anda gunakan dalam jangka waktu panjang. Contoh dari modal investasi awal adalah uang tunai, komputer, gedung dan perabotan kantor.
Modal Kerja
Selanjutnya, ada juga yang disebut dengan modal kerja. Modal yang satu ini merupakan biaya untuk kebutuhan sehari-hari berarti digunakan dalam jangka waktu pendek. Ada dua jenis modal kerja, yakni pengeluaran kotor dan pengeluaran bersih.
Pengeluaran kotor adalah jumlah dari nilai yang dimiliki oleh perusahaan. Ini biasanya meliputi surat berharga dan kas, persediaan, serta piutang. Modal kerja kotor dibagi lagi menjadi dua. Yang pertama adalah temporer, yaitu beberapa tambahan nilai yang diperlukan untuk memvariasi penjualan.
Kedua adalah modal kerja kotor permanen, yaitu nilai yang sudah disediakan dan bisa digunakan untuk kebutuhan setiap harinya. Modal yang satu ini tidak boleh terpengaruh dengan kondisi usaha dan perubahan musim ketika proses bisnis berjalan.
Berikutnya adalah modal kerja bersih yang juga sering disebut dengan net working capital, yaitu jumlah selisih antara hutang lancar dengan aktiva. Modal yang satu ini biasanya sering digunakan sebagai patokan bahwa usaha Anda berjalan dengan lancar dan mampu memenuhi keuangan jangka pendek.
Modal Eksternal
Sesuai dengan namanya modal eksternal ini didapatkan dari luar perusahaan Anda atau bisa juga diperoleh dari para pemegang saham atau kreditur. Adanya modal eksternal ini memiliki sifat tidak terbatas.
Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan modal eksternal ini dari pinjaman bank, koperasi, utang dagang atau gaji karyawan yang belum dibayarkan.
Modal Internal
Ada juga yang disebut dengan modal internal yaitu didapatkan dari hasil penjualan perusahaan. Untuk jenis yang satu ini sebenarnya agar sulit dikembangkan karena memiliki sifat terbatas. Adapun contoh dari modal internal di antaranya adalah keuntungan yang didapat dari hasil penjualan, gedung, pengembalian investasi, dan saham.
Modal Sosial
Jenis modal yang berikutnya adalah modal sosial. Modal ini biasanya dimiliki oleh masyarakat dan nantinya akan dipakai untuk memberikan keuntungan kepada orang-orang tersebut. Contoh dari modal sosial adalah pasar, jalan raya, pelabuhan, dan jembatan.
Modal Tetap
Selanjutnya adalah modal tetap yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan dalam kegiatan produksi. Biasanya modal yang satu ini digunakan untuk jangka panjang. Adapun contohnya di antaranya adalah tanah, kendaraan, laptop, mesin dan gedung.
Demikian beberapa informasi seputar pengertian modal usaha dan jenis-jenisnya. Jika Anda akan memulai bisnis, pahami dulu informasi tersebut, dan pertimbangkan modal apa saja yang Anda akan gunakan.